Google Ancam Microsoft dengan OS Gratisan
Sun Valley, Idaho (ANTARA News/Reuters) - Google Inc berencana menyerang bisnis utama Microsoft Corp dengan cara menembus dominasi sistem operasi Windows untuk komputer pribadi (PC) buatan raksasa piranti lunak komputer itu.
Google, yang telah menawarkan paket email, Web dan produk-produk piranti lunak lainnya yang bersaing dengan Microsoft, mengungkapkan akan meluncurkan sistem operasi komputer baru tak berbayar yang secara khusus menargetkan netbook.
Sistem operasi yang dinamai Sistem Operasi Google Chrome ini akan terinstal pada netbook mulai paruh kedua tahun 2010, demikian Google dalam posting blognya seraya menyebutkan sistem operasi ini cocok bagi semua jenis komputer.
Netbook adalah komputer pangku (laptop) murah yang dirancang untuk berselancar Internet dan aplikasi berbasis Web lainnya.
"Adalah bagian dari kultur mereka (Google) untuk mengejar dan menyalip Microsoft sebagai penyedia teknologi utama, dan ini (sistem operasi baru tersebut) adalah bagian dari strategi mereka dalam berkompetisi dengan Microsoft," kata Rob Enderle, analis pada Enderle Group.
"Ini bisa sangat mengganggu. Jika mereka mampu melakukannya, maka Microsoft menjadi lebih mudah diserang oleh cara seperti itu, dan mereka mengetahui ini."
Google dan Microsoft saling bersaing dalam beberapa tahun terakhir di berbagai pasar, dari mesin pencari Internet sampai piranti lunak bergerak (mobile) untuk komputer.
Masih perlu dicermati lebih jauh apakah Google mampu mengambilalih Microsoft di pasar andalannya mengingat Windows saat ini terinstal pada lebih dari 90 persen PC seluruh dunia.
Kunci suksesnya akan terletak pada bagaimana Google mampu menjalin kerjasama dengan produsen PC, yang selama ini memberi Microsoft keleluasaan untuk menempelkan banyak produknya.
Google mengatakan, dalam satu postingnya di blog, Kamis, bahwa mereka sedang bekerjasama dengan sejumlah produsen PC termasuk Hewlett-Packard, Acer (2353.TW), Lenovo (0992.HK) dan Asustek (2357.TW), demikian pula dengan pembuat prosesor Texas Instruments dan Qualcomm untuk merancang dan mengembangkan Chrome.
Berita peluncuran OS baru ini muncul setelah para eksekutif dari perusahaan-perusahaan teknologi dan media terbesar dunia, diantaranya Google dan Microsoft, berkumpul di Sun Valley, Idaho, dalam satu konferensi tahunan yang diorganisasikan oleh bank investasi Allen & Co.
Seorang juru bicara Microsoft menolak mengomentari kabar ini, sementara di Bursa Nasdaq, harga saham Microsoft naik 3 sen untuk ditutup pada 22,56 dolar AS, sedangkan saham Google naik 1,5 persen pada 402,49 dolar AS.
OS baru Chrome ini diperkirakan cocok untuk banyak aplikasi "software" populer milik Google seperti Gmail, Google Calendar dan Google Maps.
OS baru ini juga lebih cepat dan lebih sedikit memakan memori sehingga para pengguna bisa lebih leluasa mengakses Web hanya dalam beberapa detik, demikian Google.
Sistem operasi komputer baru ini didasarkan pada kode OS open-source Linux, yang memungkinkan pengembang pihak ketiga bisa merancang aplikasi yang kompatibel.
"Sistem operasi yang digunakan browser (peselancar internet) dirancang di satu era dimana tidak ada web. Sistem operasi Chrome adalah upaya kami untuk mengkaji kembali sistem operasi apa yang seharusnya dipakai," kata Sundar Pichai, Wakil Presiden Manajemen Google.
Google mengatakan bahwa sistem operasi ini adalah proyek baru yang terpisah dari "software" operasi Androide yang mobile seperti biasa ditemukan pada beberapa telepon multi fungsi (smartphones).
Sistem baru ini dirancang bekerja kompatibel dengan platform prosesor ARM dan Intel Corp's x86, arsitektur prosesor utama yang digunakan di pasar komputer. Microsoft sebelumnya sudah menyatakan tak akan menyokong PC yang menggunakan prosesor ARM sehingga ini dijadikan kesempatan oleh Google untuk masuk ke segmen itu.
Charlene Li, konsultan pada Altimeter Group, mengatakan sistem operasi baru dari Google ini pertama-tama akan menarik perhatian pengguna komputer yang tengah mencari perangkat seperti netbook untuk surfing Internet, ketimbang orang yang menggunakan PC desktop untuk game atau aplikasi-aplikasi berdaya besar.
Pada akhirnya, sistem operasi ini berpotensi untuk digunakan lebih luas lagi oleh PC yang lebih besar dan lebih berdaya, khususnya jika sistem ini terbukti bekerja lebih cepat ketimbang Windows, kata Li.
Google sendiri mengatakan OS baru ini akan digratiskan. Dalam soal ini, Rob Enderle menekankan bahwa model bisnis Google memang menggantungkan keuntungan dari aplikasi atau iklan terkoneksi.
Microsoft menolak mengungkapkan seberapa besar mereka mengenakan bea untuk PC ber-OS Windows, namun para analis memperkirakan perusahaan itu memperoleh sekitar 20 dolar AS untuk setiap Windows XP dan sekurang-kurangnya 150 dolar AS untuk Windows Vista.
Li menambahkan: "Manfaat yang ditarik konsumen dari sistem operasi Google ini adalah tak mengeluarkan biaya sepeser pun, tak perlu membayar untuk mendapatkan OS. Ini jelas menohok Microsoft." (*)
Sumber: h**p://www.antaranews.com/view/?i=1247103981&c=TEK&s=WEB